Gelar Forum Belajar Bahasa Isyarat, Polres Boyolali Dorong Pelayanan Publik Inklusif

Redaksi Media Bahri
0

Boyolali – BahriNews.id | Polres Boyolali kembali menegaskan arah baru pelayanan kepolisian yang humanis dan berkeadilan dengan menggelar Forum Belajar Bahasa Isyarat. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret membongkar sekat diskriminasi dalam pelayanan publik, khususnya bagi penyandang disabilitas rungu dan wicara.

Forum belajar tersebut menjadi upaya strategis Polres Boyolali dalam meningkatkan kapasitas personel, terutama mereka yang berada di garda terdepan pelayanan. Tujuannya jelas: memastikan setiap warga negara, tanpa kecuali, mendapatkan pelayanan kepolisian yang setara, mudah diakses, dan bermartabat.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, menegaskan bahwa penguasaan dasar bahasa isyarat bukan lagi pelengkap, melainkan kebutuhan nyata dalam pelayanan publik modern. Ia menilai, ketidakmampuan aparat memahami bahasa isyarat kerap menjadi penghalang hak dasar difabel dalam mengakses keadilan dan perlindungan hukum.

“Kemampuan dasar bahasa isyarat harus bisa dipahami dan diterapkan oleh personel pelayanan, mulai dari SPKT, Satlantas, hingga pelayanan administrasi lainnya. Dengan begitu, masyarakat difabel tidak lagi dipinggirkan, tetapi dilayani secara setara dan manusiawi,” tegas Kapolres.

Ia menambahkan, kehadirannya langsung dalam forum tersebut merupakan bentuk komitmen institusi agar Polri benar-benar hadir sebagai pelayan masyarakat, bukan sekadar penegak aturan.

Materi forum disampaikan oleh Cahyo Setyo dari Komunitas Teman Tuli Solo bersama Faqih Annisa, juru bicara bahasa isyarat Indonesia. Dalam paparannya, Cahyo mengenalkan dasar-dasar Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO), mulai dari alfabet A–Z hingga praktik komunikasi sederhana yang langsung diikuti peserta.

Dijelaskan pula bahwa bahasa isyarat merupakan metode komunikasi visual yang mengandalkan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh. Selain vital bagi penyandang disabilitas rungu dan wicara, bahasa isyarat juga bermanfaat bagi anak-anak yang belum lancar berbicara serta mampu menumbuhkan empati dan kepekaan sosial dalam interaksi sehari-hari.

Forum berlangsung dinamis dan interaktif. Sesi diskusi serta tanya jawab memantik antusiasme peserta yang tampak serius mempraktikkan bahasa isyarat. Atmosfer kegiatan mencerminkan kesadaran kolektif akan pentingnya membangun lingkungan pelayanan publik yang inklusif, bukan eksklusif.

Melalui forum ini, Polres Boyolali kembali menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik yang humanis, inklusif, dan berkeadilan. Pesan yang ingin disampaikan tegas: negara tidak boleh absen, apalagi tuli, terhadap kebutuhan warganya yang berkebutuhan khusus.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto, Kabag SDM Kompol Subiyati, para pejabat utama Polres Boyolali, serta perwakilan SPKT, Satlantas, Satintelkam, Satbinmas, dan personel polsek jajaran yang bersentuhan langsung dengan pelayanan publik.

Reporter: Armila GWI
Editor: Zulkarnain Idrus

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!