Tragedi Arya Daru: Gugurnya Duta Bangsa, Prof. Sutan Nasomal Siap Tempuh Jalur Internasional, Libatkan Mabes Polri hingga FBI

Redaksi Media Bahri
0


Jakarta, 23 Juli 2025 | BahriNews.id
Indonesia kembali berduka. Seorang diplomat muda penuh dedikasi, Arya Daru Pangayunan, ditemukan tewas secara misterius di kamar kosnya. Arya merupakan putra tunggal Dr. Ir. Subaryono, MSc, yang juga adik bungsu dari almarhum Jenderal Polisi Djatmika. Sosoknya dikenal luas di dunia diplomatik sebagai pengabdi kemanusiaan, khususnya dalam isu penyelamatan WNI korban TPPO di Asia Tenggara.


Kematian mendadak Arya memicu berbagai spekulasi dan tanda tanya. Banyak pihak menilai bahwa insiden ini tidak wajar dan berpotensi terkait dengan sepak terjangnya membongkar jaringan gelap lintas negara.


Konferensi Nasional: Tiga Tokoh, Satu Tekad

Menanggapi peristiwa tersebut, pada 23 Juli 2025, dilakukan konferensi telepon antara tiga tokoh penting:

  • Agenanda Djatmika, SE., M.Si, Ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara
  • Priyono, A.Md, SH, S.Sos, Pimpinan Umum Media Putra Bhayangkara
  • Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH, Pakar Hukum Internasional dan Penasihat Hukum Media Putra Bhayangkara


Dalam konferensi tersebut disepakati bahwa langkah hukum harus segera diambil, baik di dalam negeri maupun internasional.


“Ini bukan hanya persoalan keluarga. Ini menyangkut kehormatan negara dan harga diri bangsa. Jika diperlukan, jalur hukum internasional, termasuk melibatkan FBI, akan kami tempuh,” tegas Prof. Sutan Nasomal.



Langkah Hukum dan Keadilan Global

Tim hukum yang dikomandoi Prof. Nasomal menyatakan tengah menyiapkan sejumlah agenda besar untuk menindaklanjuti kematian Arya, di antaranya:

  • Koordinasi dengan Komnas HAM dan Komnas Perempuan
  • Kajian pengaruh jaringan kriminal transnasional
  • Desakan pembentukan tim investigasi independen
  • Komunikasi dengan Interpol, Mabes Polri, dan Panglima TNI
  • Kemungkinan pengajuan perkara ke forum hukum internasional

“Kami tidak ingin kematian Daru menjadi angka statistik. Ia adalah simbol keberanian dan kemanusiaan. Kami akan kejar kebenaran hingga ke pengadilan dunia jika perlu,” tandas Prof. Nasomal.


Duta Muda yang Tak Sempat Pulang

Arya Daru dikenal luas di kalangan diplomatik dan aktivis kemanusiaan sebagai sosok pekerja senyap yang bekerja tanpa pamrih. Ia membela WNI dari jerat perdagangan manusia, bahkan sering kali membahayakan dirinya sendiri.


Kini, kepergiannya menjadi luka bagi bangsa dan menjadi seruan keras untuk reformasi dalam sistem perlindungan pekerja dan diplomat Indonesia di luar negeri.


Sikap Tegas Media dan Pokdarkamtibmas

Sebagai media mitra hukum dan masyarakat, Media Putra Bhayangkara bersama Pokdarkamtibmas Bhayangkara menegaskan komitmennya:

“Keadilan untuk Arya Daru adalah harga mati. Kami akan berdiri bersama keluarga untuk menuntut keadilan hingga tuntas.”



BahriNews.id akan terus mengawal perkembangan kasus ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Gugurnya Arya Daru bukan akhir, melainkan awal perjuangan baru melawan kejahatan kemanusiaan dan pembungkaman kebenaran.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!