Hutan Hulu Dihancurkan, Rakyat Dibantai Banjir: Zulfahri Tanjung Bongkar “Dosa Ekologis” Pembuat Petaka Sumatra

Redaksi Media Bahri
0

BahriNews.id | Medan — Muhammad Zulfahri Tanjung, Pengurus DPD KNPI Sumatera Utara, mengeluarkan pernyataan keras terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta sejumlah wilayah di Sumatra Barat dan Aceh pada akhir November hingga awal Desember 2025.
Ia menegaskan, petaka ini bukan sekadar akibat cuaca ekstrem — tetapi buah pahit dari kerusakan brutal terhadap ekosistem hulu DAS yang dibiarkan tanpa kontrol selama puluhan tahun.

Hulu rusak, hilir hanyut. Banjir bandang ini adalah tanda alam membalas," ujar Zulfahri Tanjung dengan nada keras, Senin (1/12/2025).


400 Lebih Warga Tewas, Ratusan Desa Hancur — Kerusakan Hulu Jadi Biang Utama

Banjir bandang dan longsor yang terjadi dalam rentang akhir November hingga awal Desember 2025 tercatat sebagai salah satu bencana hidrometeorologi terburuk dalam dua dekade terakhir.

  • 400+ korban jiwa di Sumut, Sumbar, Aceh
  • Ratusan desa tenggelam
  • Material ribuan kubik tanah, batu dan kayu gelondongan menyapu permukiman
  • Infrastruktur nasional lumpuh

BNPB melaporkan 2.726 bencana hidrometeorologi terjadi sepanjang 2025 — bukti bahwa pola bencana terus meningkat dan semakin mematikan.


Siklon Tropis Senyar Hanya Pemicunya — “Yang Membunuh Itu Kerusakan Hutan”

Curah hujan ekstrem yang mencapai 300 mm per hari dipicu Siklon Tropis Senyar. Namun menurut Zulfahri, hal itu bukan penyebab utama daya rusak besar yang terjadi.

Cuaca ekstrem hanya pemantik. Yang membuat banjir berubah jadi monster adalah rusaknya benteng alam di hulu. Jika hutan masih utuh, bencana tidak akan separah ini,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa hutan hulu seharusnya menjadi sistem penahan air alami:

  • Intersepsi tajuk: menyerap 15–35% hujan
  • Infiltrasi: memasukkan hingga 55% air ke tanah
  • Evapotranspirasi: membuang 25–40% air kembali ke atmosfer
  • Runoff alami: hanya 10–20% yang mengalir ke sungai

Namun ketika hutan berubah menjadi lahan terbuka, perkebunan, atau lokasi penebangan liar, angka ini berubah drastis — air hujan langsung meluncur deras ke hilir tanpa hambatan.


Longsor, Sungai Tersumbat, Bendungan Alami Jebol — Rantai Kematian Dimulai dari Hulu

Kondisi hutan yang gundul memicu:

  • Longsor masif
  • Material batu, tanah dan batang pohon menutup sungai
  • Terbentuknya bendungan alami
  • Sungai jebol dan memuntahkan banjir bandang raksasa

Material kayu gelondongan ribuan kubik itu tidak jatuh dari langit. Itu berasal dari hutan rusak. Ini bukti paling telanjang,” tegas Zulfahri.


Aceh, Sumut, Sumbar: Tiga Provinsi dengan Luka Lebar Deforestasi

Zulfahri mengungkap data deforestasi yang mengerikan:

Aceh

  • Kehilangan >700.000 ha hutan (1990–2020)

Sumatera Utara

  • Tutupan hutan tersisa hanya 29%
  • Ekosistem Batang Toru, benteng terakhir Sumut, tergerus:
    • penebangan liar
    • perkebunan
    • tambang emas
    • konsesi perusahaan

Sumatera Barat

  • Kehilangan 740 ribu ha tutupan pohon (2001–2024)
  • 32 ribu ha deforestasi pada 2024 saja

“Hutan-hutan di tiga provinsi ini bukan hanya berkurang — mereka dibinasakan. Tidak ada hulu yang sehat, maka hilir pasti hancur,” katanya.


“Dosa Ekologis” yang Kini Dibayar dengan Mayat dan Lumpur

Dalam pernyataan paling kerasnya, Zulfahri menyebut bencana November 2025 sebagai hukuman atas akumulasi panjang kelalaian terhadap hutan hulu.

Ini bukan semata bencana alam, ini bencana buatan manusia. Ini dosa ekologis. Dan rakyat lah yang menanggung mayat-mayatnya.

Ia meminta pemerintah:

  • menghentikan seluruh bentuk perambahan
  • menindak tegas penebangan liar
  • mengembalikan fungsi hutan lindung
  • mengamankan kawasan tangkapan air Batang Toru dan Bukit Barisan
  • memperkuat pengawasan alih fungsi lahan

“Jika tidak ada revolusi pengelolaan hulu DAS, Sumatra akan terus dikepung bencana setiap tahun,” tegasnya.


Redaksi: BahriNews.id
Editor: Zulkarnain Idrus



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!