
Langkat – BahriNews.id | Langkah progresif kembali ditunjukkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sumatera Utara. Bersinergi dengan sejumlah instansi strategis, termasuk Bank BRI, lembaga ini resmi meluncurkan Proyek Ketahanan Pangan Terpadu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Langkat, Selasa (21/10/2025).
Program ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun kemandirian warga binaan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Peluncuran ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kanwil Ditjenpas Sumut dengan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, Koperasi Merah Putih Desa Pantai Cermin Kabupaten Langkat, serta Bank BRI Cabang Stabat RO Medan.
Acara berlangsung di Gazebo Pilot Project Ketahanan Pangan Terpadu Lapas Narkotika Langkat, dihadiri Kepala Kanwil Ditjenpas Sumut, Yudi Suseno, para kepala UPT Pemasyarakatan se-Langkat, dan pejabat BRI Regional Office Medan, di antaranya Regional Consumer Banking Head Yerri Chandra, Unsecured Loan Department Head Tribudi Anugerah, serta Pemimpin Cabang BRI Stabat, Ramlan, bersama jajaran Relationship Manager.

Dalam kesempatan itu, Yudi Suseno juga meluncurkan Proyek Perubahan “Ketahanan Pangan Terpadu”, yang merupakan inovasi dari dirinya dalam program Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I. Proyek ini difokuskan pada pengembangan sektor pertanian dan peternakan di empat UPT pemasyarakatan: Lapas Narkotika Kelas IIA Langkat, Lapas Pemuda Kelas III Langkat, Rutan Kelas IIB Tanjung Pura, dan Rutan Kelas IIB Pangkalan Brandan.
“Program ini bukan sekadar kegiatan pertanian atau peternakan, tetapi juga sarana membangun mental kemandirian warga binaan agar siap berdaya, produktif, dan berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat,” tegas Yudi.
Melalui kolaborasi ini, warga binaan akan dibekali pelatihan teknis langsung dari Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, sehingga mampu menghasilkan produk unggulan yang bernilai ekonomi.
Sementara itu, Bank BRI melalui RO Medan dan Cabang Stabat memberikan dukungan berupa sistem keuangan inklusif. Setiap warga binaan peserta program akan memiliki rekening pribadi di BRI, tempat hasil premi dari kegiatan produktif mereka disimpan.

“Kami ingin memberi kesempatan bagi warga binaan untuk belajar mengelola keuangan. Tabungan ini kelak menjadi bekal saat mereka bebas nanti,” ujar Pemimpin Cabang BRI Stabat, Ramlan.
Lebih lanjut, Koperasi Merah Putih akan membantu memasarkan hasil produksi warga binaan agar memiliki nilai ekonomi nyata.
“Sinergi ini tidak hanya membangun keterampilan, tetapi juga membuka peluang wirausaha yang berkelanjutan,” tambah Ramlan.
Melalui proyek ini, Kanwil Ditjenpas Sumut menegaskan komitmennya menjadikan lapas bukan sekadar tempat pembinaan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi produktif. Program ini diharapkan menjadi model nasional dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus kemandirian warga binaan di Indonesia.
Reporter: Agus Sidarta
Editor: Zulkarnain Idrus – BahriNews.id
