Pandeglang, Banten — bahrinews.id ll Kondisi kandang Katapang di Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Banten, kini menjadi sorotan warga. Fasilitas peternakan yang dibangun melalui program Dana Desa (DD) itu diduga tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan berubah menjadi tempat penyimpanan barang rongsokan milik warga.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa kandang yang disebut-sebut dibangun menggunakan Dana Desa tersebut hanya berisi tiga ekor kambing. Hewan-hewan itu pun dibiarkan berkeliaran bebas tanpa pengelolaan yang baik sesuai prosedur peternakan yang semestinya.
Seorang warga, AS, kepada awak media menegaskan bahwa kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat.
> “Kandang yang katanya untuk program ketahanan pangan justru kosong dan dipenuhi rongsokan. Warga merasa perlu ada penjelasan dan transparansi dari pihak desa,” ujar AS kepada wartawan di Pandeglang.
Berdasarkan data yang diperoleh, alokasi Dana Desa (DD) untuk bidang peternakan di Desa Sidamukti sejak tahun 2022 hingga 2024 cukup besar.
Rinciannya sebagai berikut:
Tahun 2022: Rp 60.000.000 dan Rp 27.000.000
Tahun 2023: Rp 30.000.000 ditambah bantuan perikanan Rp 10.000.000
Tahun 2024: Rp 15.000.000
Selain itu, terdapat sejumlah program lain yang juga menggunakan anggaran dari DD.
Namun, warga menilai program-program tersebut tidak menunjukkan hasil yang produktif. Dugaan adanya markup dan penyimpangan dana desa pun mulai mencuat di kalangan masyarakat.
AS menyebut, warga Desa Sidamukti berencana melakukan aksi damai di kantor desa untuk mempertanyakan transparansi penggunaan Dana Desa.
> “Kami ingin tahu ke mana anggaran itu sebenarnya disalurkan. Pemerintah pusat sudah memberikan dana cukup besar, tapi hasilnya di lapangan tidak terlihat,” tambah AS.
Tidak hanya itu, puluhan aparat desa dikabarkan sempat mengundurkan diri pada tahun sebelumnya karena merasa tidak sejalan dengan kebijakan pengelolaan anggaran yang dinilai kurang terbuka.
Dari data informasi publik tahun 2023, total pagu anggaran Desa Sidamukti tercatat mencapai Rp 928.984.000, dengan berbagai program seperti:
Peningkatan Produksi Peternakan Rp 30.000.000
Bantuan Perikanan Rp 10.000.000
Pembangunan/Peningkatan Sarana Olahraga Rp 147.412.200
Pelatihan/Pemberdayaan Perempuan Rp 6.017.000
Posyandu, PAUD, dan kegiatan sosial lainnya mencapai ratusan juta rupiah
Namun, masyarakat menilai sejumlah program, khususnya di sektor ketahanan pangan dan peternakan (Katapang), tidak berjalan sesuai harapan.
> “Kami hanya ingin pengelolaan anggaran negara dilakukan secara jujur dan terbuka. Jika memang ada penyimpangan, aparat penegak hukum (APH) harus turun tangan dan mengusut tuntas,” tegas AS.
Warga berharap pemerintah daerah maupun aparat terkait segera menindaklanjuti dugaan penyimpangan tersebut agar kepercayaan masyarakat terhadap program Dana Desa tetap terjaga.
(Redaksi)

