BahriNewa.id | Banten – Sekretaris Umum DPP Jaringan Aspirasi Masyarakat (JAM) Banten, N. Sujana Akbar, menegaskan pihaknya akan mengawal ketat proyek Rehabilitasi dan Renovasi Madrasah Program Peningkatan Harmonisasi dan Transformasi Cendekia (PHTC) tahap 2. Proyek ini, bagian dari program Kementerian PUPR, mengucurkan anggaran Rp 40.275.808.350 dari APBN 2025 untuk 27 madrasah di Provinsi Banten.
“Dengan besarnya anggaran negara yang digelontorkan, pengawasan dari masyarakat sipil sangat krusial. Kami tidak akan tinggal diam jika ada indikasi penyimpangan,” tegas Sujana Akbar, Selasa (23/9/2025).
Proyek ini dikerjakan PT. Abadi Prima Inti Karya sebagai kontraktor, dengan PT. Asta Kencana Arsimetama sebagai konsultan pengawas. Dari total anggaran, proyek menyasar madrasah di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.
Beberapa lokasi yang tengah berjalan pengerjaannya:
1. Mas Bina Insani, Kp. Pasir Angin, Desa Cimanis, Kecamatan Sobang, Pandeglang.
2. MIS Al Kalam, Kp. Ci Karet Suka Mulya, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang.
3. MIS Malnu Lame Luhur, Kp. Lame Luhur, Desa Karyautama, Kecamatan Cikedal, Pandeglang.
4. Mas Al Falah, Jl. Nanggor Km. 4, Karang Tanjung, Kel. Pagugadangan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Tangerang.
5. Yayasan Pendidikan Islam Muta’alimin, Kp. Cigudang, Desa Koranji, Kecamatan Cadasari, Pandeglang.
Sujana Akbar menekankan, JAM Banten membuka ruang aduan bagi masyarakat bila menemukan kejanggalan, praktik mark-up, atau pengerjaan asal-asalan.
“Pembangunan madrasah harus berkualitas, bukan sekadar formalitas untuk mencairkan anggaran. Kami hadir sebagai pengawal agar uang rakyat benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Dengan pengawasan ketat dari organisasi masyarakat, proyek ini diharapkan berjalan sesuai jadwal, mutu terjamin, dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan madrasah di Banten.
Red, M. Sutisna
Redaksi: BahriNews.id
