CILEGON – BahriNews.id | Silaturahmi yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Wartawan Indonesia (DPC GWI) Kota Cilegon dengan jajaran Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon pada Jumat (29/8/2025) bukan sekadar basa-basi seremonial. Pertemuan itu menyimpan pesan penting: sinergi antara media dan instansi pemerintah harus nyata, transparan, dan tidak setengah hati.
Ketua DPC GWI Cilegon, Welly Supratman, menegaskan bahwa media bukan sekadar pelengkap, melainkan mitra strategis yang mampu memastikan setiap kebijakan publik dipahami masyarakat.
“Kalau komunikasi tidak jelas, masyarakat hanya akan menerima informasi yang sepotong-sepotong. Itulah yang sering memicu ketidakpercayaan. Kami ingin sinergi ini membuat informasi lebih cepat, akurat, dan tidak menyesatkan,” ujarnya dengan tegas.
Imigrasi sebagai instansi pelayanan publik disebut punya peran vital. Namun, praktik di lapangan sering kali menimbulkan pertanyaan: apakah pelayanan benar-benar sudah optimal? Inilah ruang di mana media harus hadir, mengawal, sekaligus mengkritisi jika ada kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.
Diskusi dalam pertemuan tersebut menyoroti pentingnya keterbukaan informasi di sektor keimigrasian, mulai dari pelayanan dokumen hingga pengawasan orang asing. GWI menekankan, media tidak boleh hanya diberi data manis belaka, tetapi juga harus mendapat akses pada informasi yang substantif agar publik benar-benar paham.
Welly menambahkan, kolaborasi ini tidak boleh berhenti pada wacana.
“Kami ingin kerja sama ini benar-benar berjalan. Jika Imigrasi terbuka, media akan menyampaikan apa adanya. Tapi kalau masih ada hal yang ditutup-tutupi, media tetap punya kewajiban mengungkapkannya,” tegasnya.
BahriNews.id mencatat, silaturahmi ini adalah langkah awal. Namun, publik menunggu bukti: apakah Imigrasi Cilegon benar-benar siap bersinergi dengan media secara transparan, atau justru hanya menjadikan pertemuan ini sekadar formalitas belaka.
Redaksi: BahriNews.id
