Zulfahri Tanjung: KPK Harus Berani Ambil Risiko Berantas Korupsi hingga ke Akar-Akarnya

Zulkarnaen_idrus
0

bahrinews.id - Medan – 4 Juli 2025 | Muhammad Zulfahri Tanjung, salah satu penggiat sosial di Sumatera Utara, menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk lebih berani dalam menjalankan tugasnya memberantas korupsi di Indonesia. Ia menilai, selama ini KPK belum maksimal dalam menyentuh aktor-aktor intelektual di balik berbagai skandal korupsi besar yang mencuat ke publik.


“Jangan sampai kepercayaan publik terhadap KPK terus menurun. Penanganan kasus korupsi selama ini hanya berhenti di pelaku lapangan, tidak pernah menelusuri siapa otak di balik permainan anggaran tersebut,” tegas Zulfahri, Jumat (4/7/2025).


Zulfahri mengingatkan bahwa meskipun bersifat ad hoc, KPK memiliki mandat khusus yang besar dalam hal pemberantasan korupsi. Ia menyoroti pentingnya keberanian dalam setiap langkah KPK, mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pencegahan, hingga koordinasi dengan aparat penegak hukum lain.


Tugas dan Tanggung Jawab KPK Tidak Bisa Setengah Hati

Dalam pernyataannya, Zulfahri merinci bahwa KPK bertanggung jawab penuh kepada publik atas kinerjanya dan wajib memberikan laporan terbuka kepada Presiden, DPR, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


“KPK dibentuk bukan hanya untuk menangkap, tapi juga untuk membongkar sistem busuk yang sudah mengakar. Jika hanya menyasar pejabat rendah tanpa menyentuh otak intelektualnya, maka pemberantasan korupsi hanya jadi sandiwara," ucapnya.


Ia juga menyebutkan bahwa keberanian mengambil risiko harus menjadi karakter utama bagi pimpinan dan seluruh jajaran KPK.


“Dalam menjalankan tugas, mereka berhadapan dengan kekuatan besar, dengan para elit yang punya kekuasaan dan pengaruh. Tanpa keberanian, maka semua akan mandek di tengah jalan,” katanya.


Soroti Kasus OTT Kadis PUPR Sumut

Zulfahri turut menyoroti Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Penangkapan tersebut terkait proyek jalan provinsi di Mandailing Natal (Madina) dan menyeret sedikitnya empat orang lainnya.


“Sudah seminggu kasus ini berjalan, tapi kesannya KPK hanya bermain aman. Tidak terlihat ada keberanian untuk mengungkap lebih jauh siapa yang benar-benar mengatur proyek-proyek tersebut dari balik layar,” ungkapnya.


Ia mendesak agar KPK tidak setengah hati dalam menuntaskan kasus ini. “Kalau KPK terus begini, maka publik akan makin apatis. Kita butuh KPK yang militan, yang berani menembus tembok kekuasaan,” tutup Zulfahri. (Red)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!