JAKARTA – BahriNews.id | Kondisi ekonomi rakyat Indonesia kian memprihatinkan. Pasar-pasar tradisional sepi, kios-kios tutup, pedagang menjerit, sementara pemerintah terus membanggakan program-program triliunan rupiah yang tak menyentuh akar masalah. Hal ini memicu reaksi keras dari Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH — pakar hukum internasional sekaligus ekonom nasional yang juga dikenal sebagai Presiden Partai Oposisi Merdeka.
Dalam pernyataan tajamnya kepada BahriNews.id, Prof. Sutan menegaskan bahwa Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto harus memerintahkan seluruh jajaran menterinya, khususnya tim ekonomi, untuk turun langsung ke lapangan, mendengar jeritan rakyat, dan tidak hanya bermain wacana di ruang rapat ber-AC.
“Pasar tradisional dan modern sedang sekarat! Pedagang di Rawa Bening Jatinegara dan pasar lain di Jakarta sudah menyerah. Daya beli anjlok! Yang bikin makin parah, pemerintah tidak hadir secara nyata di tengah krisis ini,” kecam Prof. Sutan.
Modal Besar, Dampak Nol!
Pemerintah diketahui akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp446,24 triliun untuk menjalankan 11 program ekonomi di bawah pemerintahan Prabowo. Tapi pertanyaannya: kemana uang itu mengalir?
“Ratusan triliun hanya seperti uap. Tidak terasa di pasar. Rakyat tetap tidak punya uang. Golongan atas pun lebih memilih memarkir dananya di bank luar negeri. Uang tidak berputar, ekonomi stagnan, pengangguran meningkat!” tegasnya.
Pasar Hancur Dihantam E-Commerce, Pemerintah Bungkam
Salah satu masalah besar yang diabaikan pemerintah menurut Prof. Sutan adalah tidak adanya pengaturan tegas terhadap perdagangan online.
Pedagang Pasar Rawa Bening melaporkan, barang seperti pulpen yang mereka jual seharga Rp5.000, bisa didapat online hanya Rp2.000, dan langsung diantar ke rumah. Harga tak masuk akal ini mematikan pedagang kecil! Akibatnya, banyak yang menjual kios, gulung tikar, dan kembali jadi pengangguran.
“Pemerintah gagal membuat regulasi! Pajak e-commerce tidak ditertibkan. Kalau begini terus, UMKM kita akan mati, dan ekonomi rakyat akan benar-benar lumpuh,” kata Prof. Sutan.
Menteri Ekonomi Diminta Turun ke Pasar, Jangan Sibuk Pencitraan!
Prof. Sutan mendesak seluruh menteri ekonomi, termasuk Menko Perekonomian, Mendag, hingga Menkop UKM, agar turun langsung berdialog dengan para pedagang. Pemerintah juga diminta segera:
- Memberikan pinjaman modal lunak berbunga rendah.
- Mengatur ulang persaingan dagang antara online dan offline.
- Membuka akses pasar internasional bagi pedagang lokal.
- Menyapu bersih oknum lama di lingkaran kekuasaan yang tak lagi relevan dengan perubahan zaman.
Negara di Ujung Krisis Jika Ekonomi Rakyat Tidak Diselamatkan
Dalam pernyataan tegasnya, Prof. Sutan menyebut bahwa jika kios rakyat dijual, ekonomi rakyat hancur, dan pengangguran merajalela, maka Indonesia sedang menuju bahaya besar.
“Kalau ekonomi rakyat ini ibarat tubuh, maka pasarnya adalah paru-parunya. Sekarang paru-paru itu pecah satu-satu. Negara tak akan bertahan kalau rakyatnya bangkrut massal,” tegas Prof. Sutan, yang juga menjabat sebagai Jenderal Kompii dan pengasuh Ponpes Ass Saqwa Plus Jakarta.
Negara Besar Bisa Hancur Bila Rakyat Dibiarkan Miskin
“Pengangguran dan kebangkrutan adalah penghancur bangsa. Negara ini bisa bubar bukan karena serangan, tapi karena rakyatnya dibiarkan tenggelam dalam kemiskinan!” tutupnya dengan nada geram.
Narasumber:
Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH
Pakar Hukum Internasional – Ekonom Nasional
Presiden Partai Oposisi Merdeka
Jenderal Kompii – Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta
📞 0811-8419-260