Jakarta | bahrinews.id – Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Sumatera Utara bersama simpatisan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025). Mereka menuntut penuntasan kasus dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Wakil Bupati Langkat, Tiorita Br Surbakti.
Aksi ini merupakan respons atas belum ditindaklanjutinya laporan yang telah disampaikan oleh Ade Rinaldi Tanjung ke Bareskrim Polri. Menurutnya, hingga kini belum ada langkah hukum yang jelas dari pihak kepolisian.
> “Kami turun ke jalan karena muak dengan pembiaran. Ini bukan sekadar kesalahan administratif, ini kejahatan pemalsuan dokumen. Bagaimana mungkin seseorang bisa menjabat wakil bupati dengan ijazah yang diduga tidak sah? Mabes Polri jangan tutup mata,” tegas Ade Rinaldi, selaku Koordinator Lapangan.
Dalam dokumen milik Tiorita, ditemukan sejumlah kejanggalan seperti perbedaan nama antara ijazah dan KTP, tinta ijazah yang terlihat masih baru, serta perbedaan ejaan tulisan tangan yang membuat keabsahan dokumen tersebut diragukan.
Ade juga menyebut adanya indikasi pembiaran dari aparat penegak hukum di Sumatera Utara yang dinilainya melemahkan proses penegakan hukum. Aksi ini diikuti sekitar 100 hingga 200 peserta dengan titik kumpul di Blok M, Bulungan, sebelum bergerak ke Mabes Polri dengan membawa spanduk, bendera, pengeras suara, dan mobil komando.
Dalam aksinya, massa menyuarakan lima tuntutan utama, yaitu:
1. Mendesak Mabes Polri segera menangkap dan menahan Wakil Bupati Langkat, Tiorita Br Surbakti;
2. Mengusut tuntas semua pihak yang terlibat dalam dugaan pemalsuan ijazah;
3. Membuka hasil penyidikan kepada publik secara transparan;
4. Membentuk tim investigasi bersama Kementerian Pendidikan untuk mengecek keaslian dokumen akademik seluruh pejabat di Kabupaten Langkat;
5. Mendesak Menteri Dalam Negeri segera mencopot jabatan Tiorita Br Surbakti jika terbukti bersalah.
Pangeran, koordinator aksi lainnya, menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan.
> “Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah, tumpul ke atas. Kami akan kembali dengan jumlah massa lebih besar bila tak ada progres. Ini aksi damai, dan kami minta aparat bertindak profesional,” ujar Pangeran.
Aksi berlangsung tertib dan damai dengan pengawalan dari aparat kepolisian. Mahasiswa dan masyarakat berharap, Mabes Polri segera menindaklanjuti laporan tersebut secara serius dan transparan.
(Redaksi | Bahrinews.id)