JAKARTA – BahriNews.id | Skandal korupsi kembali mencoreng institusi pendidikan nasional. Kejaksaan Agung RI bergerak cepat dengan memeriksa lima orang saksi kunci dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada Program Digitalisasi Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2019–2022.
Pemeriksaan dilakukan pada Selasa, 22 Juli 2025, oleh Tim Jaksa Penyidik dari Direktorat Penyidikan JAM PIDSUS. Kelima saksi yang dipanggil berasal dari internal kementerian hingga kalangan akademisi, yakni:
- AM – Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda, Direktorat Sekolah Dasar (2020–2022).
- CLR – Plt. Kasubdit Fasilitasi Sarana Prasarana & Tata Kelola Direktorat SMP, anggota Tim Teknis TIK 2020.
- AT – PNS Penelaah Teknis Kebijakan pada Kemendikbudristek.
- AB – ASN Direktorat Pendidikan Dasar & Menengah, Tim Teknis Analisis Kebutuhan TIK 2020.
- SBD – Dosen Universitas Budi Luhur, Konsultan TIK Direktorat Sekolah Dasar, dan anggota Tim Teknis TIK 2020.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, S.H., M.H., menegaskan bahwa pemeriksaan dilakukan guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara.
“Proyek Digitalisasi Pendidikan yang harusnya menyentuh kebutuhan teknologi siswa justru disinyalir menjadi proyek bancakan para oknum birokrat,” ujarnya.
Program senilai triliunan rupiah ini sebelumnya digadang sebagai upaya pemerataan akses teknologi pendidikan. Namun fakta di lapangan menunjukkan pengadaan perangkat pembelajaran yang sarat ketidaksesuaian spesifikasi, dugaan mark-up harga, hingga distribusi alat yang tak tepat sasaran.
Praktik kotor ini memperlihatkan wajah buruk birokrasi di sektor pendidikan, seolah digitalisasi hanya menjadi kedok untuk menjarah anggaran negara.
Kejaksaan menegaskan akan menelusuri seluruh aliran dana dan mengungkap aktor utama di balik kasus ini. Kemungkinan munculnya tersangka baru sangat terbuka.
BahriNews.id akan terus mengawal kasus ini dan menyuarakan kebenaran untuk publik. Dugaan korupsi dalam dunia pendidikan adalah kejahatan terhadap masa depan bangsa.
— BahriNews.id | Suarakan Fakta, Lawan Manipulasi.