Digital ID hingga AI: Praktisi dan Komdigi Bahas Masa Depan Kebijakan Digital Nasional

Zulkarnaen_idrus
0

JAKARTA – BahriNews.id | Sejumlah tokoh dan praktisi digital terkemuka Indonesia menggelar pertemuan strategis bersama Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Rabu (30/07/2025). Agenda utama pertemuan: memperkuat arah kebijakan nasional dalam menghadapi tantangan dan peluang era digital.


Pertemuan ini menyoroti berbagai persoalan krusial, mulai dari kebocoran data, keamanan digital, hingga masa depan tata kelola kecerdasan artifisial (AI) di Indonesia. Digital ID berbasis biometrik menjadi sorotan utama sebagai solusi atas kredensial lama seperti NIK dan nomor seluler yang dianggap telah terkompromi secara masif.


“Digital ID adalah langkah penting dalam memperkuat verifikasi identitas dan menekan penyalahgunaan data pribadi, termasuk dalam kasus judi online, pinjol ilegal, dan penipuan digital,” ungkap salah satu praktisi.


Ketiadaan BRTI dan Krisis Ruang Konsultasi Publik

Salah satu kekhawatiran besar yang diungkapkan adalah absennya ruang dialog publik pasca dibubarkannya Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berdasarkan Perpres No. 112 Tahun 2020. Kehadiran BRTI dulunya menjadi jembatan penting antara publik dan regulator.


Para praktisi menilai perlunya kanal komunikasi independen dan terbuka untuk menjaring masukan publik terhadap berbagai kebijakan digital yang terus berkembang.


Regulasi AI: Etika, Keamanan, dan Inovasi

Wamen Nezar Patria menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah menyusun rancangan kebijakan AI berbasis pendekatan lintas pemangku kepentingan. Ia menegaskan bahwa regulasi AI di Indonesia akan mengedepankan nilai etis dan keamanan, namun tetap mendorong inovasi dan pertumbuhan teknologi.


“Kita akan pastikan regulasi digital bersifat fleksibel, berbasis nilai, dan tetap membuka ruang untuk inovasi. Etika dan keamanan akan jadi prinsip utama,” tegas Nezar.


Selain itu, Wamen juga menekankan pentingnya peran strategis Indonesia di ranah global, termasuk dalam forum seperti Internet Governance Forum (IGF) dan pembentukan kebijakan global seputar internet, DNS, IP Address, serta AI.


Dukungan untuk Talenta Digital dan Kompetisi Nasional

Isu lain yang mengemuka adalah dorongan agar pemerintah memperkuat dukungan terhadap kompetisi teknologi nasional guna menjaring talenta digital dari seluruh daerah. Hal ini penting untuk menciptakan jalur prestasi baru bagi generasi muda Indonesia.


“Indonesia tak boleh sekadar jadi konsumen teknologi. Kita harus jadi pengambil kebijakan global, dan mendorong riset serta pengembangan teknologi dari dalam negeri,” tegas Wamen.


Nezar juga mengungkapkan bahwa geopolitik dan keterbatasan anggaran riset masih menjadi tantangan. Namun pemerintah berkomitmen melibatkan industri, akademisi, komunitas teknis, hingga masyarakat sipil dalam pengembangan ekosistem digital nasional.


Tokoh-Tokoh Digital Nasional Hadir

Pertemuan ini dihadiri sejumlah praktisi terkemuka dari berbagai komunitas digital dan organisasi, di antaranya:


  • Sylvia Sumarlin – Senior Advisor FTII, Executive Board Dewan TIK Nasional
  • Ashwin Sasongko – Peneliti Senior LIPI, Penasehat ID-IGF, Mastel
  • Parlin Marius – Koordinator ID-NOG, Anggota APJII
  • M. Salahuddin – Deputi Operasi ID-CSIRT
  • Irwin Day – Sekjen FTII


Pertemuan ini menjadi langkah awal penting menuju arah kebijakan digital Indonesia yang lebih inklusif, berdaulat, dan adaptif terhadap perubahan global yang sangat cepat. (SB)



Redaksi BahriNews.id
Kritis | Tajam | Terpercaya

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!