PALU, BahriNews.id – Operasi Patuh Tinombala 2025 yang digelar di Sulawesi Tengah selama empat hari terakhir mencatat angka pelanggaran lalu lintas yang cukup tinggi. Sebanyak 5.279 pelanggaran berhasil diidentifikasi oleh Polda Sulteng, termasuk sejumlah pelanggaran berat yang berpotensi membahayakan keselamatan.
“Dari total pelaEmpatnggaran, 4.794 diberikan teguran, 159 terekam e-TLE statis, 148 melalui e-TLE mobile, dan 178 pelanggar langsung dikenakan tilang elektronik,” ungkap AKBP Sugeng Lestari, Kasubbid Penmas Polda Sulteng, Jumat (18/7/2025).
Kategori pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua, terutama tidak memakai helm SNI sebanyak 268 kasus. Selain itu, tercatat 13 pelanggar melawan arus, serta 40 pelanggaran lain. Dari pengemudi roda empat, 142 tidak menggunakan sabuk pengaman, 4 menggunakan ponsel saat berkendara, dan sisanya meliputi pelanggaran lain.
Yang lebih mencemaskan, selama operasi ini, terjadi 10 kasus kecelakaan lalu lintas. “Kecelakaan menewaskan 2 orang, menyebabkan 6 luka berat dan 5 luka ringan, dengan total kerugian materiil Rp 31,3 juta,” lanjut Sugeng.
Jenis kendaraan yang terlibat mencakup 12 sepeda motor, 2 mobil penumpang, 3 mobil barang, 1 bus, dan 1 kendaraan khusus. Bentuk kecelakaan pun beragam, dari tabrakan depan-belakang, tabrak pejalan kaki, hingga tabrak lari.
Polda Sulteng menegaskan bahwa operasi ini bukan hanya sekadar penegakan hukum, tetapi juga bentuk upaya menyelamatkan nyawa. “Kami minta masyarakat mendukung penuh Operasi Patuh ini. Jangan sampai kita menunggu korban jiwa berikutnya baru sadar pentingnya tertib lalu lintas,” tegas AKBP Sugeng. (SB)
