Kuping Anak Saya Disteples: Ibu Warga Binaan Lapas Tangerang Ungkap Dugaan Kekerasan dan Pemindahan Tanpa Pemberitahuan

𝑨𝒎𝒔𝒂𝒓
0

BahriNews.id — Tangerang - Polemik di Lapas Kelas IIA Kota Tangerang kembali mencuat ke publik. Kali ini, seorang warga binaan berinisial MF menjadi sorotan setelah ibunya, MT, mengungkapkan sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum petugas lapas.


MT mengaku kecewa atas perlakuan yang diterima anaknya selama berada dalam masa tahanan. Salah satu yang disorot adalah hilangnya cincin kawin milik MF yang diduga sempat diambil oleh petugas saat proses penerimaan tahanan.


“Saya sudah beberapa kali menanyakan kepada Pak Fery selaku Kasubsi Lapas mengenai cincin anak saya. Saat itu ia sempat menunjukkan sebuah cincin, tapi itu bukan milik anak saya, dan jelas bukan cincin emas,” ujar MT kepada awak media Kamis, 26 Juni 2025.


Setelah pemberitaan viral, Fery menyampaikan melalui pesan WhatsApp bahwa cincin MF disimpan di tempat barang berharga, namun staf lapas tidak mengetahui letaknya secara pasti.


Tak hanya persoalan barang pribadi, MT juga menyesalkan tindakan pemindahan MF ke lapas lain tanpa pemberitahuan resmi kepada pihak keluarga. “Kami sangat kecewa, sampai hari ini tidak ada surat pemindahan yang diperlihatkan kepada saya. Pemindahan anak saya dilakukan sepihak tanpa pemberitahuan,” ucapnya.


Lebih mengkhawatirkan lagi, MT mengungkapkan bahwa anaknya diduga mengalami penganiayaan oleh petugas lapas. “Kuping anak saya disteples. Ini sangat menyakitkan bagi saya sebagai seorang ibu. Di mana hati nurani mereka?” tegasnya.


Tuntutan Keluarga: Transparansi dan Keadilan


MT secara tegas meminta agar pihak Kementerian Hukum dan HAM serta lembaga pengawas lainnya turun tangan menyelidiki dugaan kekerasan dan penyimpangan prosedur ini. Ia mendesak agar:


1. Dilakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan penganiayaan terhadap MF;



2. Dijelaskan secara terbuka surat dan dasar hukum pemindahan MF ke lapas lain;



3. Dikembalikannya barang pribadi warga binaan yang ditahan petugas secara tidak transparan.


“Kejadian ini jangan sampai terjadi lagi kepada warga binaan lainnya di seluruh Indonesia. Saya berharap keadilan ditegakkan dan Lapas tidak dijadikan tempat pelanggaran hak asasi manusia,” tutup MT dengan nada haru.


( Red )

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!