Pantai Labu – BahriNews.id | Anggaran jumbo, kualitas minim. Begitulah kira-kira potret memilukan jembatan penghubung antar desa di Dusun I, Desa Klambir, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Warga menuding proyek bernilai Rp4 miliar itu dikerjakan asal-asalan dan kini menunggu roboh.
Sudah empat tahun berlalu sejak jembatan itu dibangun, namun bukan kemudahan yang dirasakan warga – justru ketakutan setiap kali melintas. Lantai jembatan yang hanya dilapisi plat besi kini keropos, berlubang, dan menimbulkan bunyi mencekam saat dilewati kendaraan.
“Anggaran sampai miliaran, tapi kualitasnya memprihatinkan. Ini nyawa yang dipertaruhkan, bukan sekadar proyek. Jangan tunggu ada korban baru sibuk perbaiki,” kata Helmi (46), salah satu warga yang kesal dengan sikap abai pemerintah.
Ia menegaskan, sejak awal pembangunan, warga sudah curiga dengan material yang digunakan. Bukan aspal, bukan beton—melainkan hanya lembaran plat besi yang tampak tipis dan kini mulai rapuh termakan waktu dan cuaca.
“Pemerintah Kabupaten Deli Serdang jangan tutup mata. Ini bukan keluhan baru. Kami butuh tindakan, bukan lagi janji,” tegas Helmi.
Kondisi ini menjadi cermin buruknya pengawasan proyek infrastruktur yang dibiayai uang rakyat. Warga menuntut Bupati Deli Serdang menjadikan perbaikan jembatan ini sebagai prioritas utama. Bukan hanya demi kenyamanan, tetapi juga keselamatan warga yang setiap hari bergantung pada jembatan tersebut.
Jika terus diabaikan, jembatan “Rp4 miliar rasa jembatan darurat” ini bisa menjadi simbol kegagalan tata kelola pembangunan desa di Deli Serdang. Saatnya pemerintah membuktikan keberpihakan, bukan sekadar pencitraan.
(Mzt/ Redaksi)
