Kenapa Harus Ijeck Kembali Pimpin Golkar Sumut? Jawaban Tegas dari Fakta di Lapangan

Zulkarnaen_idrus
0


Oleh: Leriadi – Mahasiswa Ilmu Politik UNAS Jakarta / Politisi Golkar

Medan, 30 Mei 2025BahriNews.id | Bukan basa-basi. Fakta politik tak bisa dibantah. Di tengah keraguan banyak pihak beberapa tahun silam, nama Musa Rajekshah alias Ijeck justru membuktikan diri sebagai game changer politik Sumatera Utara. Sebelum memimpin, cibiran datang bertubi-tubi: "Ijeck tak akan mampu kalahkan PDIP di Sumut." Tapi sejarah mencatat lain.

Golkar di bawah komandonya justru bangkit, menggeliat, dan menyalip sang juara bertahan. Dari 15 kursi DPRD Sumut (2019) menjadi 22 kursi (2024). Sebuah lonjakan signifikan, di tengah atmosfer politik keras dan kompetitif.

Tak hanya itu, Ijeck juga meraih suara tertinggi caleg DPR RI se-Dapil Sumut. Pencapaian gemilang ini menyapu bersih keraguan lawan maupun internal partai. Hasil tidak bisa bohong. Politik bukan soal wacana, tapi angka dan pencapaian.

Bekerja, Bukan Retorika

Ijeck membuktikan politik bukan hanya soal strategi dan kekuasaan. Tapi juga soal hablum minallah wa hablum minannas. Ia membangun komunikasi langit dan bumi: berdoa kepada Yang Maha Kuasa dan menyapa rakyat di pelosok. Tak tanggung-tanggung, 60 masjid telah dibangun sebagai bagian dari janji dan cita-cita sang ayah — 99 masjid untuk Sumut. Bahkan, gereja pun ia bantu bangun demi menjaga kerukunan umat.

Loyal Meski Tersingkir

Di kala bursa Pilgub Sumut 2024 menyebut namanya sebagai kandidat kuat, DPP Golkar justru tak mengusungnya. Tapi Ijeck tak mengeluh, tak membelot. Ia tegak berdiri di garis instruksi Ketua Umum Airlangga Hartarto. Di saat politisi lain akan merajuk, Ijeck memilih tunduk dan legowo.

Ini bukan kelemahan, tapi bukti loyalitas. Sikap ksatria yang langka dalam politik zaman kini.

Ijeck, Mesin Politik Sejati

Ketika nama Bahlil Lahadalia muncul sebagai calon Ketua Umum di Munaslub 2024, Ijeck tak menunggu aba-aba. Ia langsung gas mendukung Bahlil tanpa kalkulasi pribadi. Ia bahkan dipercaya menjadi pimpinan sidang Munaslub — sebuah posisi strategis yang mencerminkan kepercayaan elite partai.

Padahal, kalau mau, Ijeck sangat layak duduk di DPP — minimal ketua bidang. Tapi pilihannya jelas: tetap di Sumut. Ia memilih menjadi ujung tombak kemenangan Partai Golkar 2029 dari daerah, bukan dari panggung pusat.

Layak Lanjutkan Kepemimpinan

Musda Golkar Sumut sudah di ambang pintu. Tapi pertanyaannya: masihkah perlu dipertanyakan kelayakan Ijeck? Prestasi konkret dan loyalitas yang konsisten jelas lebih berbicara dibanding lobi-lobi politis penuh kepentingan.

  • Raihan kursi naik 46%
  • Suara DPR RI tertinggi
  • Pilkada 2024: target 60% siap disongsong
  • Taat dan patuh terhadap perintah partai, meski pahit

Apa lagi yang kurang?

Pesan Tegas untuk DPP Golkar

Sudah waktunya DPP Partai Golkar bertindak adil dan objektif. Jangan sampai nilai-nilai prestasi dikalahkan oleh kepentingan sesaat dan transaksi elitis. Golkar adalah partai besar, bukan partai dagang kekuasaan. Bila ingin menang besar di 2029, maka kepemimpinan Golkar daerah harus diisi oleh orang-orang yang benar-benar bekerja, bukan hanya berbicara.

Musa Rajekshah adalah sosok itu.

Penutup

Sumut butuh pemimpin partai yang tidak hanya duduk di belakang meja. Golkar butuh sosok seperti Ijeck — yang berani bergerak, bukan sekadar bicara.

Karena suara rakyat adalah suara Golkar. Dan suara itu hari ini jelas:
Ijeck Harus Kembali Memimpin.


Redaksi

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!