Skandal RSU Ratu Mas: Upah Tukang Tak Dibayar, Perizinan Diduga Bermasalah – Gerakan 08 Tantang Pemerintah Bertindak!

Redaksi Media Bahri
0

BahriNews.id | Binjai – Skandal besar kembali mencuat di Kota Binjai. RSU Ratu Mas dituding melakukan pelanggaran ganda: menelantarkan upah tukang bangunan yang sudah bekerja lebih dari setahun, serta beroperasi dengan perizinan yang diduga tidak lengkap.

Puluhan massa dari Gerakan 08 menggelar aksi keras di depan Kantor Dinas Ketenagakerjaan, Perizinan, dan Perdagangan Kota Binjai, Senin (23/9/2025), dan berlanjut di Kantor Wali Kota Binjai pada Selasa (30/9/2025). Teriakan massa menuntut keadilan menggema, menekan pemerintah agar tidak menutup mata terhadap dugaan pelanggaran rumah sakit tersebut.

Koordinator aksi, Pangeran Siregar, menuding RSU Ratu Mas sengaja menindas pekerja kecil.
“Ini bukan sekadar keterlambatan, ini penindasan terang-terangan! Rumah sakit yang seharusnya menjunjung nilai kemanusiaan justru merampas hak tukang bangunan. Ditambah lagi, izin operasional dan pembangunan mereka juga diduga bermasalah. Ini pelanggaran hukum berlapis, pemerintah harus bertindak!” tegasnya.

Sementara itu, Kadisnaker dan Perdagangan Kota Binjai, Drs. Hamdani Hasibuan, ketika dimintai tanggapan, mengatakan: “Pada saat itu sudah kita terima langsung, namun hingga saat ini (2/10) laporannya belum kami terima.”

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Pangeran. “Tidak perlu lagi laporan-laporan, aksi ini sudah cukup jadi bukti. Jangan cari alasan untuk menutup mata terhadap pelanggaran,” sindirnya tajam.

Lebih jauh, pihak RSU Ratu Mas, dr. Renata Sp.OG, ketika dikonfirmasi via WhatsApp bungkam. Saat ditelepon, ia justru menyebut aksi yang dilakukan hanyalah “berita bohong” (2/10). Pernyataan ini semakin memicu kemarahan massa.

Ahli hukum ketenagakerjaan menilai, RSU Ratu Mas bisa terancam sanksi administratif berat, denda, bahkan pencabutan izin operasional jika terbukti melakukan pelanggaran pembayaran upah dan tidak melengkapi izin resmi.

Gerakan 08 menegaskan, mereka tidak akan berhenti. “Kami akan terus turun ke jalan sampai hak tukang dibayarkan penuh dan izin RSU Ratu Mas ditinjau ulang. Bila pemerintah daerah diam, jangan salahkan kami jika eskalasi aksi lebih besar lagi!” tutup Pangeran dengan lantang. 

Reporter: ZoelIdrus
Redaksi: BahriNews.id

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!