Langkat, BahriNews.id – Kepanikan melanda warga Brandan, Kecamatan Babalan, setelah M. Rifai (16), pelajar SMP yatim piatu, diserang kera liar hingga kritis, Kamis (25/9/2025) pukul 17.30 WIB. Korban mengalami gigitan serius di leher kanan, mengenai pembuluh darah, dan kini harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pertamina.
Camat Babalan, Restra Yudha SIP, mengungkapkan bahwa Rifai adalah korban kedelapan dari serangan kera liar yang selama ini meresahkan warga. "Sebelumnya sudah ada 7 warga yang jadi korban," jelasnya.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika korban berjalan sendirian di jalan perumahan. Tiba-tiba kera liar itu menerkam dari belakang dan menggigit leher korban hingga tergeletak bersimbah darah. Warga yang mendengar jeritan Rifai segera melaporkan ke Damkar Unit Brandan dan pihak kecamatan, lalu mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Kendala muncul karena korban tidak memiliki BPJS dan berstatus yatim piatu, sehingga pihak kecamatan dan warga harus mencari cara untuk menanggung biaya perawatan. "Saya sedang koordinasi dengan BKSDA, Satpol PP, BPBD, dan Dinas Sosial untuk penanganan lebih lanjut," ujar Camat Babalan.
Kondisi Terkini Korban
Rifai dalam kondisi kritis. Rumah Sakit Pertamina berencana merujuk korban ke rumah sakit lain karena keterbatasan fasilitas dan peralatan medis.
Respons BKSDA dan Polisi Kehutanan
Sekretaris BKSDA Wilayah II Stabat, Bobby Nopandry, memastikan pihaknya telah menerima laporan dan akan turun ke lapangan besok, Jumat (26/9/2025), bersama Polisi Kehutanan. "Kami membawa senjata untuk melumpuhkan kera liar yang telah menyerang warga," katanya.
Warga Brandan kini dalam kondisi waspada tinggi. Serangan kera liar berulang ini menimbulkan trauma dan mengancam keselamatan masyarakat, terutama anak-anak yang sering bermain di sekitar pemukiman.
(Rudy Hartono/Redaksi BahriNews.id)
