Yogyakarta, 23 Agustus 2025 – BahriNews.id | Pemerintah resmi meluncurkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) sebagai tonggak baru ekonomi kerakyatan. Program nasional yang dideklarasikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada Hari Koperasi ke-78, 21 Juli 2025 lalu, kini mulai menunjukkan hasil nyata.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan, keberadaan 80.000 KDMP bukan sekadar rebranding, melainkan langkah strategis untuk mengembalikan koperasi pada khitahnya. “Koperasi Merah Putih hadir untuk mendorong pertanian, peternakan, hingga pariwisata,” ujarnya.
Salah satu contoh sukses hadir di Desa Wisata Tamanmartani, Sleman, DIY. Meski baru beroperasi sejak Juni 2025, KDMP Tamanmartani sudah memiliki 895 anggota dengan empat unit usaha: klinik-apotek, simpan pinjam, sembako, dan sarana produksi pertanian. Ketua KDMP, Mawardi, menyebut koperasi berperan sebagai agregator produk UMKM lokal dan penopang pariwisata desa.
Selain memasarkan produk, KDMP juga membuka akses pembiayaan lewat kerja sama dengan BNI. Pelaku pariwisata bisa memanfaatkan fasilitas KUR untuk meningkatkan usaha, membangun fasilitas wisata, hingga mengembangkan produk baru.
Pengelola Bumdes Tamanmartani, Pandu Cahyo Gustoro, menambahkan bahwa KDMP bersama Pokdarwis mendorong paket wisata edukasi seperti jemparingan, membatik, dan bertani. “Dampaknya sudah terasa, wisatawan lokal dan mancanegara mulai berdatangan,” katanya.
Pelaku UMKM, Prima Sintalia, mengaku diuntungkan dengan harga bahan pokok lebih murah dari koperasi. “Saya bisa jual lebih terjangkau ke masyarakat. Respons warga juga sangat positif,” ungkapnya.
Dengan konsep digital, transparan, dan berbasis gotong royong, KDMP diharapkan menjadi motor pemerataan ekonomi desa sekaligus menguatkan fondasi ekonomi nasional.
Redaksi: BahriNews.id