Bogor | bahrinews.id – Sosok inspiratif hadir dari bangku pendidikan tinggi. Dialah Pak Khadafi, pria berusia 49 tahun asal Batu Bara, Sumatera Utara, yang tengah menuntut ilmu di salah satu lembaga pendidikan di Bogor. Meski tidak lagi muda, semangatnya dalam belajar dan berkegiatan justru melampaui banyak anak muda zaman sekarang. Kamis (10/07/2025).
Setiap pagi sebelum kegiatan belajar dimulai, Pak Khadafi sudah lebih dahulu tiba di kampus. Bukan sekadar datang lebih awal, namun ia rutin memulai harinya dengan berolahraga di lapangan hitam kampus. Tenis adalah olahraga favoritnya, dan bukan hal asing melihat ia bermain bersama mahasiswa atau bahkan dosen di sela waktu senggang.
“Saya percaya pikiran sehat datang dari tubuh yang sehat. Menuntut ilmu itu penting, tapi menjaga tubuh tetap aktif juga tak kalah penting,” ujar Pak Khadafi sambil mengusap keringat usai sesi tenis pagi.
Duduk di baris tengah kelas D-CX, penampilan Pak Khadafi yang rapi dan berwibawa tak jarang membuat orang mengira dirinya seorang pejabat. Namun dengan rendah hati, ia mengatakan bahwa niatnya belajar bukan untuk bersaing, melainkan untuk membuktikan bahwa usia bukan hambatan.
“Saya tidak ingin bersaing. Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya bisa menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Usia saya mungkin jauh di atas teman-teman, tapi justru itu jadi motivasi bagi saya,” ungkapnya dengan senyum hangat.
Menurut keterangan salah satu dosen, Pak Khadafi dikenal sebagai mahasiswa yang disiplin, rajin, dan selalu menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Ia bahkan mendapat nilai tertinggi dalam aspek kerapihan.
Sementara itu, Tomfris — salah satu teman sekelasnya — mengakui bahwa kehadiran Pak Khadafi membawa energi positif di ruang kelas.
“Beliau jadi panutan kami. Di usia 49 tahun, semangatnya luar biasa. Aktif di kelas, aktif olahraga, bahkan ikut turnamen tenis di sekolah. Itu sangat memotivasi kami agar tetap semangat dan sehat,” kata Tomfris.
Tak hanya soal akademik dan olahraga, Pak Khadafi juga aktif membangun jaringan dan terus belajar menerapkan prinsip yang ia sebut sebagai "Tukdaljargen", sebuah semangat untuk terus berkembang melalui ilmu dan relasi.
“Saya ingin membuktikan bahwa siapa pun kita, dan berapa pun usia kita, jika ada tekad, kita bisa terus tumbuh dan membentuk jaringan yang bermanfaat,” tutupnya mantap.
Pak Khadafi membuktikan: usia hanyalah angka, semangat menuntut ilmu tak boleh padam.
(M.Z.Tj | bahrinews.id)
