Pandeglang, BahriNews.id – Sorotan tajam kembali tertuju pada sistem layanan kesehatan di daerah. Senin, 21 Juli 2025, Tim Investigasi Gabungannya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang bersama perwakilan media TNI-Polri mengunjungi Puskesmas Panimbang. Tujuan mereka bukan sekadar menjenguk, melainkan mengawal langsung seorang pasien bernama Juyamin yang sejak 19 Juli dirawat karena hipertensi berat.
Ironisnya, hingga saat ini Juyamin belum memiliki BPJS Kesehatan. Sebuah kondisi tragis di tengah jargon negara tentang "jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat". Lalu, ke mana peran negara ketika rakyat kecil bergelut dengan sakit tanpa perlindungan?
“Kami tidak main-main. Kami akan kawal seluruh proses pengobatan, termasuk jika harus dirujuk ke RSUD. Kami juga siap bantu urus BPJS-nya. Warga tidak boleh sendirian,” tegas M. Sutisna, anggota Tim Investigasi GWI.
Kehadiran tim investigasi juga mengonfirmasi langsung testimoni dari keluarga pasien lain, Ruswandi, yang merawat anggota keluarganya di ruang berbeda. Ia memberikan apresiasi terhadap pelayanan Puskesmas Panimbang yang dinilai cepat, tertib, dan sesuai regulasi.
Namun, GWI menegaskan bahwa pujian tidak boleh meninabobokan realitas bahwa masih banyak warga miskin di Pandeglang yang belum tersentuh jaminan kesehatan. Masalah klasik ini terus terulang: masyarakat sakit, BPJS belum punya, prosedur lambat, dan harapan tipis.
“Pengawasan kami tidak berhenti di sini. Kita akan terus pantau pelayanan publik, karena ini bukan soal belas kasihan, tapi soal hak,” tandas Sutisna.
BahriNews.id mencatat, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Dinas Kesehatan Pandeglang soal masih adanya pasien rawat inap tanpa BPJS di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Apakah sistem gagal, atau sekadar pembiaran? (Red)
BahriNews.id – Tajam dan Menggigit, Di Sisi Rakyat!
