LANGKAT – Bahri news id | Perang melawan narkoba di Langkat tidak lagi sebatas slogan. Polres Langkat membuktikan taringnya, mengobrak-abrik jaringan gelap yang selama ini merajalela. Dalam bulan Mei 2025 saja, 32 kasus narkoba diungkap, 42 orang ditangkap, dan barang haram bernilai tinggi disita dari tangan para pelaku.
Tak tanggung-tanggung, 61,02 gram sabu, 20 butir ekstasi, serta 2.295,52 gram ganja kini diamankan sebagai bukti kejahatan yang mencederai masa depan generasi muda.
“Kami tidak main-main. Ini bukan pencitraan. Ini komitmen nyata membersihkan Langkat dari racun narkotika,” ujar Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (5/6/2025).
Dari total 42 tersangka, 38 di antaranya laki-laki. Ironisnya, sebagian dari mereka diduga hanya pion dari jaringan yang lebih besar dan lebih dalam — yang kini jadi fokus penyelidikan lanjutan. “Penyelidikan belum selesai. Kami tidak akan berhenti di permukaan. Kami gali sampai ke akar,” tegas David.
Langkah paling mengejutkan adalah saat tempat hiburan malam One King Golden di Kabupaten Langkat digerebek tanpa ampun. Lokasi yang selama ini dianggap "tempat aman" untuk pesta, ternyata menyimpan bau busuk perdagangan narkotika. Penggerebekan ini sekaligus membungkam keraguan publik terhadap keseriusan polisi.
“Kami bertindak berdasarkan fakta dan data, bukan gosip warung kopi. Dan setiap langkah kami akan berbicara lebih lantang dari seribu kata,” tambah Kapolres David.
Upaya ini jelas bukan akhir dari cerita, melainkan prolog dari operasi pemberantasan yang jauh lebih besar. Polres Langkat kini berdiri di garda depan, menghadapi sindikat narkoba dengan satu pesan: tak ada tempat aman bagi pengedar dan pelindung mereka.
Pertanyaannya sekarang: apakah instansi lain akan mengikuti langkah ini, atau tetap bermain aman dalam diam?
Laporan: Agus Sidarta
