Oleh: Zulkarnaen_idrus
BahriNews.id | 5 Mei 2025 | Binjai – SMA Negeri 7 Binjai tidak sekadar memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025—mereka menyatakan sikap. Dengan mengusung tema nasional “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, sekolah ini menegaskan komitmen tak tergoyahkan terhadap pendidikan yang inklusif, merata, dan berkeadilan sosial.
Dalam suasana penuh khidmat di aula sekolah pada Jumat, 2 Mei 2025, seluruh elemen SMA Negeri 7—guru, siswa, dan tenaga pendidik—menyatukan langkah dalam sebuah perayaan yang bukan sekadar seremoni, tetapi deklarasi moral: bahwa pendidikan bukan milik segelintir, melainkan hak mutlak setiap anak bangsa.
“Pendidikan adalah fondasi peradaban. Ia tidak boleh memihak, apalagi diskriminatif. Tanggung jawab ini adalah milik bersama,” tegas Kepala Sekolah Khaidir Nasution, S.Pd., MM., saat membacakan amanat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto. Amanat tersebut menggugah kesadaran kolektif untuk tidak lagi menoleransi ketimpangan akses dan kualitas pendidikan di negeri ini.
Pakaian adat yang dikenakan oleh para siswa dan guru bukan sekadar atribut budaya. Ia adalah simbol persatuan dalam keberagaman—pesan keras kepada siapa pun yang masih memandang sebelah mata pentingnya inklusivitas dalam dunia pendidikan.
Parade budaya, puisi, vokal solo, hingga tari tradisional menandai bahwa semangat gotong royong dan apresiasi terhadap budaya lokal adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan yang bermakna. SMA Negeri 7 Binjai membuktikan bahwa nilai-nilai luhur seperti toleransi, partisipasi aktif, dan semangat kolaborasi adalah denyut nadi dari sistem pendidikan yang berkeadilan.
Perayaan Hardiknas tahun ini bukanlah ajang seremonial semata, melainkan momen konsolidasi nilai—bahwa transformasi pendidikan harus dimulai dari sekolah, dari guru yang berdedikasi, dari siswa yang percaya diri, dan dari komunitas yang peduli.
SMA Negeri 7 Binjai telah memulai langkahnya. Pertanyaannya: kapan yang lain menyusul? (Zoel Idrus)