Diduga Malpraktik, Bayi Baru Lahir di RS Sejiran Setason Alami Kondisi Kritis Usai Disuapi Susu Formula

Zulkarnaen_idrus
0



Parittiga, Bangka Barat – Medibahri.com | Kejadian memilukan dialami oleh pasangan Wahyu dan Sartika, warga Desa Teluk Limau, Kecamatan Parittiga, Bangka Barat. Sang istri, Ibu Sartika, melahirkan melalui operasi sesar di Rumah Sakit Sejiran Setason pada Jumat, 28 Maret 2025, setelah mendapatkan rujukan dari RM Gunung Manik oleh seorang dokter spesialis berinisial W.


Sebelumnya, kondisi kandungan Ibu Sartika dinyatakan sehat dan aman meski bayi dalam posisi sungsang, sehingga disarankan menjalani operasi. Ini merupakan kali kelima Ibu Sartika menjalani USG dan semuanya menunjukkan hasil normal. Setelah dirawat di RS Sejiran Setason untuk menunggu giliran operasi, akhirnya pada pukul 09.00 WIB, operasi sesar dilakukan dengan lancar dan bayi dinyatakan lahir sehat.


Namun, peristiwa tak terduga terjadi setelahnya. Wahyu, sang suami yang juga menjabat sebagai Kepala Perwakilan Media Cetak dan Online Polisi News Bangka Belitung, mengungkapkan bahwa awalnya ia dipanggil ke ruang perawatan bayi untuk melihat sang anak yang telah lahir. Saat itu, ia mengumandangkan azan di telinga sang bayi yang terlihat sehat dan bugar.


Beberapa saat kemudian, salah satu petugas medis menanyakan jenis susu formula yang akan diberikan, dan Wahyu menyebut merek yang disarankan istrinya. Ia mengira susu tersebut belum akan langsung diberikan karena umumnya bayi yang baru lahir disarankan diberikan ASI atau menunggu keputusan medis yang sesuai.


Namun, hanya beberapa menit setelah ia meninggalkan ruang bayi untuk menjenguk istrinya di ruang berbeda, Wahyu menerima telepon dari petugas medis bahwa anaknya dalam kondisi darurat. Ketika tiba di ruang bayi, ia sangat terkejut melihat tubuh anaknya membiru, dada membusung, dan mengalami sesak napas hebat disertai cairan putih keluar dari mulutnya.


“Kondisinya sangat kritis, saya curiga anak saya tersedak susu formula. Ada buih putih keluar dari mulut seperti serbuk,” kata Wahyu.


Kepanikan bertambah ketika pihak rumah sakit terkesan lamban menangani situasi. Wahyu sendiri harus bolak-balik menarik tabung oksigen menuju ruang rontgen karena minimnya bantuan dari tenaga medis. Bahkan, setelah hasil rontgen keluar, penanganan khusus tidak segera dilakukan dengan alasan dokter spesialis sedang cuti dan belum diketahui kapan akan kembali.


“Saya sangat kecewa, ini kondisi kritis tapi tidak ada dokter yang menangani secara langsung. Jawaban mereka semua sama: dokternya cuti,” ujarnya.


Setelah kondisi sang anak tidak membaik selama hampir 24 jam, Wahyu menghubungi seorang kerabat yang menjabat di DPRD Bangka Barat untuk membantu mendorong pihak rumah sakit agar memberikan perhatian serius. Barulah kemudian pihak rumah sakit menyarankan agar bayi dirujuk ke rumah sakit di Pangkalpinang.


Namun, kekecewaan kembali terjadi. Salah satu oknum dokter menyebut bahwa tidak ada rumah sakit di Pangkalpinang yang bisa menerima rujukan karena penuh. Wahyu diminta mencari rumah sakit sendiri jika memiliki kenalan.


Beruntung, dalam waktu singkat Wahyu berhasil mendapatkan konfirmasi dari RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang bahwa ruang NICU tersedia. Setelah melalui proses administrasi ulang dan konfirmasi IGD, bayi akhirnya dirujuk ke rumah sakit tersebut.


“Saya hanya berpikir, bagaimana nasib pasien lain yang tidak punya kenalan seperti saya? Ini seharusnya jadi perhatian serius bagi manajemen RS Sejiran Setason,” tegasnya.


Wahyu menduga ada kelalaian dalam tindakan medis awal yang menyebabkan anaknya mengalami kondisi kritis, khususnya karena tidak adanya konfirmasi sebelum pemberian susu formula pada bayi baru lahir.


Ia berharap kejadian ini menjadi evaluasi besar terhadap sistem pelayanan dan profesionalisme tenaga medis di RS Sejiran Setason agar kejadian serupa tidak terulang pada pasien lain di masa depan.(Red)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Hubungi Kami
Ok, Go it!