BAHRINEWS.ID | BINJAI —
Teror begal kembali menebar ketakutan di Kota Binjai. Kali ini, seorang wanita berinisial A menjadi korban kebrutalan dua pelaku begal yang menyerangnya dengan golok saat melintas di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur, Sabtu dini hari (28/6/2025). Meski sepeda motornya gagal dirampas, korban justru menderita luka serius di bagian kepala dan kaki akibat sabetan senjata tajam.
Kejadian itu terekam kamera pengawas (CCTV) dan videonya dengan cepat viral di media sosial. Aksi para pelaku yang brutal dan tak berperikemanusiaan langsung mengundang amarah publik, terlebih momen ini bertepatan dengan perayaan Hari Bhayangkara ke-79. Warganet ramai-ramai mempertanyakan keseriusan aparat dalam memberantas kejahatan jalanan yang terus mengintai.
“Bukan Sekadar Gagal Rampok, Tapi Sengaja Mencederai”
Dari video yang beredar, korban disebut baru pulang kerja usai mengantar temannya. Dalam perjalanan, ia dipepet dua pelaku begal yang mengendarai sepeda motor. Teriakan korban terdengar histeris dan sempat membangunkan penjaga kompleks perumahan. Namun sebelum sempat tertolong, pelaku langsung menyabetkan golok ke tubuh korban lalu kabur meninggalkan korban bersimbah darah.
Motor korban tidak berhasil dibawa kabur, namun aksi kekerasan itu sudah cukup menunjukkan bahwa para begal ini bukan sekadar pencuri, melainkan penjahat keji yang siap melukai tanpa alasan.
Polres Binjai Bergerak, Tapi Terlambat?
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Hizkia Siagian, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan. "Masih proses pengumpulan bahan keterangan. Ada saksi-saksi yang kita periksa," ujarnya singkat, Senin (30/6/2025).
Namun publik menilai, tindakan kepolisian terlalu reaktif—baru bergerak setelah video kejadian menjadi viral. Banyak pihak menyindir dengan pernyataan, “Kalau tidak viral, mungkin sudah didiamkan.”
Masyarakat Geram, Desak Aparat Basmi Begal
Korban kini dirujuk ke rumah sakit di Medan karena mengalami luka yang cukup parah. Sementara warga sekitar lokasi kejadian merasa geram dan ketakutan. Mereka mendesak aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan memberantas jaringan begal yang sudah lama berkeliaran di kota itu.
“Kalau polisi tidak berani bertindak, jangan salahkan warga kalau mulai turun tangan. Ini sudah keterlaluan,” tegas salah seorang warga yang mengaku sering melihat kejadian serupa.
Catatan Kritis untuk Polres Binjai
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi institusi kepolisian di Kota Binjai. Keberadaan para begal yang semakin nekat, bahkan menyerang korban tanpa sempat merampas barang, adalah bukti bahwa pencegahan kejahatan jalanan belum berjalan efektif.
Polres Binjai tidak cukup hanya dengan pernyataan "dalam penyelidikan". Masyarakat menunggu aksi nyata: tangkap, bongkar jaringan, dan pastikan Kota Binjai aman dari teror begal. Sebab jika tidak, rasa aman di jalan akan terus menjadi kemewahan yang tidak bisa lagi dinikmati rakyat biasa. (Rudi H)